Laman

Rabu, 20 Juli 2011

Perkumpulan Filatelis Indonesia

Sejarah Perkumpulan Filatelis Indonesia

PFI Makassar. Pelayanan pos dunia membuka sejarah baru ketika prangko pertama diterbitkan di Inggris, 6 Mei 1840. Ini langkah baru pada kemajuan pelayanan pos serta memberikan sumbangan besar bagi kehidupan umat manusia. Pelayanan pos yang dimulai di Inggris kemudian diikuti oleh semua negara di dunia.
 
Munculnya prangko menimbulkan kegemaran (hobi) baru yakni mengumpulkan prangko. Kegemaran baru ini populer dikenal dengan sebutan filateli, atau kegemaran mengumpulkan benda-benda pos. 

Perjalanan selanjutnya terbentuklah perkumpulan  pengumpul (kolektor) prangko atau filateli di seluruh dunia.

Sejarah Prangko di Indonesia
 

Prangko pertama di Indonesia terbit 1 April 1864, ketika Nusantara masih di bawah kekuasaan pemerintah Hindia Belanda (VOC).
Sebuah kelompok pencinta (pengumpul) prangko mendirikan klub filateli di Jakarta (saat itu Batavia) tanggal 29 Maret 1922.  Mereka menamakan "Postzegelverzamelaars Club Batavia" pada organisasi baru itu. 

Perkumpulan ini mendapat pengakuan dari penguasa di Batavia pada tanggal 29 Maret 1922. Aspirasi lokal di berbagai tempat di Indonesia dihimpun dalam suatu wadah menjadi gerakan terorganisasi secara nasional dan diwujudkan dalam pembentukan "Nederlandsch Indische Vereeniging van Postzegel Verzamelaars" pada 15 Agustus 1940 sebagai lanjutan "Postzegelverzamelaar Club Batavia" dan berkedudukan di Jakarta.

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan 17 Agustus 1945, pasca persitiwa bersejarah itu nama perkumpulan pencinta prangko diubah menjadi "Algemene Vereeniging Voor Philatelisten In Indonesia" dan pada tahun 1953 menjadi Perkumpulan Umum Philateli Indonesia.
Selanjutnya pada tahun 1965 menjadi Perkumpulan Philatelis Indonesia (PPI) dan akhirnya pada tahun 1985 menjadi Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) seperti yang kita kenal saat ini.

Untuk dapat mengikuti perkembangan filateli di dunia internasional pada tahun 1969 Indonesia menjadi anggota Fédération International de Philatélie (FIP) yang berkedudukan di Swiss. Tahun 1974 Indonesia dan beberapa anggota FIP lainnya di wilayah Asia mendirikan sebuah federasi filateli regional yang berkedudukan di Singapura dengan nama Federation of Inter – Asian Philately (FIAP), yang anggotanya mencakup organisasi perkumpulan filateli di wilayah Asia – Pasifik.

PFI bukan merupakan organisasi politik melainkan sebuah organisasi hobby (pengemar) yang bersifat nasional, nirlaba  (tidak mencari keuntungan), dan terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia tanpa melihat gender, status sosial, usia,  agama, dll.

PFI bertujuan untuk memajukan dan mengembangkan filateli dalam arti seluas-luasnya di seluruh tanah air serta mempererat hubungan, memperluas wawasan, menjalin persaudaraan dan persahabatan serta meningkatkan kerja sama antar filatelis baik nasional maupun internasional.
Filateli sebagai suatu kegiatan di luar sekolah mengandung aspek pendidikan yang berdampak positif bagi pembinaan dan pengembangan watak generasi muda bangsa. Oleh karena itu PFI berkewajiban untuk berperan serta aktif membantu pemerintah dalam menyukseskan pembangunan nasional di bidang pembinaan dan pengembangan generasi muda melalui kegiatan filateli. (DN)

Sumber sejarah PFI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar